Probolinggo (8/2/2025) – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo melaksanakan pendampingan survei lanjutan di kawasan hutan petak 13 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Prasi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kraksaan, bersama tenaga ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Kepala Sub Seksi Perencanaan SDH Eki Umar Hamdan, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Prasi Hairus Saleh bersama jajaranya, dan Perwakilan PT Gunung Barito Lestari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengidentifikasi potensi optimalisasi kawasan hutan dalam rangka mendukung ketahanan pangan, pemenuhan kebutuhan energi, serta pengembangan sarana penunjang.
Baca juga:
Sinergi, Babinsa Dengan tiga Pilar Simokerto
|
Langkah ini ditempuh sebagai tindak lanjut dari permohonan Penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan yang diajukan oleh PT Gunung Barito Lestari dan telah dilakukan pertimbangan teknis oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
Dalam rangka kegiatan survei tersebut, para ahli dari IPB bekerja sama dengan tim teknis Perhutani untuk melakukan pemetaan mendalam, analisis kondisi ekosistem, dan evaluasi potensi sumber daya alam yang relevan dengan agenda pengembangan ketahanan pangan dan diversifikasi energi.
Pendekatan ilmiah dan terintegrasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis guna mendorong pemanfaatan lahan secara berkelanjutan, sekaligus mengedepankan prinsip konservasi lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut saat di konfirmasi di tempat yang berbeda, PLT Kepala Perhutani KPH Probolinggo Misbakhul Munir S.Hut, menyampaikan.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Taopaz Juanda
|
“Kami meyakini bahwa kolaborasi dengan tenaga ahli IPB akan memberikan pandangan ilmiah yang kuat untuk mengoptimalkan fungsi kawasan hutan sebagai aset strategis. Pendampingan ini merupakan manifestasi dari komitmen kami dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dengan kebutuhan pembangunan, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan diversifikasi energi.”
Sementara itu, perwakilan dari PT Gunung Barito Lestari mengungkapkan apresiasinya terhadap sinergi lintas sektor yang terjalin:
“Pendekatan integratif yang diusung melalui survei lanjutan ini memberikan kepercayaan diri bagi kami bahwa potensi kawasan hutan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan, energi, serta pembangunan sarana penunjang. Kami berharap hasil kajian teknis ini menjadi landasan strategis bagi program pengembangan yang berorientasi pada keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.”
Hasil dari survei lanjutan ini nantinya akan dijadikan rujukan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan kawasan hutan yang adaptif dan responsif terhadap dinamika pembangunan nasional.
Dengan kolaborasi antara instansi pemerintah, lembaga riset, dan sektor swasta, diharapkan terwujud sinergi yang mampu mendorong transformasi kawasan hutan menjadi sumber daya unggul yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.@Red.